Nilai-Nilai Luhur Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara
Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi pondasi dalam mengatur kehidupan bernegara Indonesia. Pancasila sendiri merupakan nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu kala. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini sama dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Hanya saja pada waktu itu belum dirumuskan secara pasti dalam bentuk butir-butir Pancasila.
Dari sudut pandang sejarah, dapat kita ketahui bersama bahwa sudah sepantasnya setiap insan Indonesia sejati memiliki nilai-nilai luhur Pancasila. Namun, fakta dalam kehidupan berbicara lain. Kita bisa melihat dalam kehidupan sehari-hari, dimana masyarakat Indonesia semakin jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila.
Hal tersebut dapat kita lihat melalui pemberitaan di layar televisi atau media cetak. Banyak sekali tingkah masyarkat Indonesia yang jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila. Sebut saja korupsi, teror bom, kekerasan dalam rumah tangga, kenakalan remaja dan masih banyak lagi. Tidak sepantasnya, negeri yang memiliki dasar negara begitu mulia memiliki moral sebegitu bobroknya dalam kehidupan sehari-hari. Parahnya lagi, pemuda Indonesia yang nantinya akan menjadi tulang punggung negeri ini ternyata jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila. Hal ini berdasarkan sumber terbaru yang menyebutkan bahwa 19 % dari jumlah remaja di Indonesia atau sekitar 14 ribu remaja, diindikasikan menjadi pengguna narkoba. Fenomena ini akan menjadi pertanda buruk bagi eksistensi bangsa, jika persoalan tersebut tak segera dicarikan solusinya. Pernyataan terbaru ini disampaikan Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.“Eksistensi bangsa akan terancam, manakala banyak remaja atau pemudanya yang menjadi pemakai narkoba,” kata beliau dalam peluncuran Aksi Peduli Anak Bangsa Bebas Narkoba bertajuk “Love in Action” yang digelar Polres Metro Jakarta Barat.
Melihat kejadian yang tengah berlangsung di negeri ini, tentu kita begitu miris dan prihatian. Dimana cita-cita luhur para pendahulu kita, begitu mudah dihancurkan dan dicampakkan begitu saja. Dibutuhkan sebuah evaluasi untuk membuat hal ini semakin baik. Evaluasi ini tidaklah membawa pihak-pihak bersalah saja. Namun, merupakan pembenahan dari segala pihak elemen masyarakat.
Berawal dari pendidikan. Seperti yang kita ketahui, pendidikan merupakan lahan fundamental untuk membentuk karakter bangsa. Melalui pendidikan kita mampu menciptkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan bermartabat. Banyak pihak yang mengklaim bahwa sistem pendidikan Indonesia telah gagal dalam menciptkan generasi harapan Indonesia. Hal ini memang benar adanya, mengingat pendidikan Indonesia yang terlalu over dalam pemberian materi dan memaksakan kehendak siswanya. Para pelajar selalu dituntut untuk memiliki nilai tinggi, yang menyebabkan mereka menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan hal tersebut. Akibat dari adanya ini adalah terciptnya koruptor-koruptor kecil yang kelak akan menggantikan para koruptor negeri ini. Untuk itu dengan jargon baru yang telah dikeluarkan yaitu pendidikan yang berkarakter, diharapkan mampu memperbaiki keadaan generasi muda kita untuk kelak memimpin negeri ini.
Hal ini bukanlah tanggung jawab total dari para tenaga pendidik. Terlalu sempit bagi kita jika kita menganggap bahwa pendidikan hanya diperoleh dari sekolah saja. Karena, pendidikan dapat kita peroleh darimana saja. Pendidikan dapat kita peroleh melalui kehidupan sehari-hari. Untuk itu semua elemen masyarakat diharapkan mampu menjadi teladan yang baik bagi anak cucu mereka.
Untuk mencapai itu semua dibutuhkan sebuah stimulan utama yang merupakan kunci untuk penyelesaian hal terebut. Cinta. Cintalah yang membuat para wakil rakyat kita enggan untuk mengambil uang rakyat. Cintalah yang membuat seorang pemuda dengan gigih berjuang untuk menjadi sosok pemuda harapan. Cintalah yang membuat seorang suami berjuang untuk keluarganya dengan cara yang halal. Cintalah yang membuat rakyat begitu setia dengan negaranya dan percaya dengan setiap keputusan yang diberikan oleh para pemimpinnya. Sekali lagi cintalah yang dapat merubah segalanya.
Karena pada dasarnya nilai-nilai luhur Pancasila berawal dari cinta. Cinta pada Tuhan, sesama, negara dan kedamaian.
tugas PKn mode.. uhuhuhu.. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar