Dakwah?
Hah.. maaf deh! Aku ngga mau sok ngalim.
Guys.. pada dasarnya setiap muslim itu diharuskan untuk melaksanakan dakwah. Lihat saja Q.S Al ‘Asr :
1) Demi masa.
2) Sesungguhnya manusia dalam kerugian,
3) kecuali yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kebenaran.
So?
masih ragu juga.. it’s up to you.
But, kali ini aku akan membagikan kisahku tentang keterlibatan saya dalam dakwah sekolah (SMA Negeri 1 Purbalingga)
Singkat cerita, aku ikut dalam organisasi yang bergerak dalam keislaman di sekolahku. Aku sangat menikmati aktivitas dalam organisasi ini. betapa tidak? aku bisa menemukan sosok-sosok hebat yang mampu membuatku membuka mata dan hatiku. Untuk kesekian kali,aku tidak pernah menyesal telah bertemu dengan mereka.
Ketika aku berada dalam puncak kenikmatan beraktivitas dakwah di sekolah, tersebarlah berita tentang NII. Sontak hal ini membuat goncangan dalam aktivitas dakwahku di sekolah. Orang-orang disekitarku langsung memandang kami (para aktivis dakwah sekolah) sebagai bagian dari mereka. Bahkan keluargaku langsung menghampiri murrabiku untuk menghentikan seluruh aktivitas dakwahku di sekolah. Aku hanya diam dan pasrah. Tidak ada perlawanan sedikitpun. Ada sedikit keraguan tentang aktivitas dakwahku. (aku yakin, keraguan ini muncul dari syaithan)
Namun, hati nurani ini tak mampu berbohong. Ketika terucap kata-kata yang menghendaki aku untuk menghentikan derap langkah dakwahku, aku menangis. Entahlah.. aku merasa sebagian ruhku hilang. Dan aku pulang tanpa nyawa.
Saat aku merindukan kembali aktivitas dakwahku di sekolah, keluargaku membimbingku dengan lembut. Mengombang-ambing pendirianku. Bahwa, aku harus melihat aku ini siapa? Dari keluarga mana? Lagi-lagi atas nama keluarga aku harus menjadi putri penurut yang mengikuti perintah.
Aku mencoba menikmati hidupku yang berjalan tanpa nyawa. Hampa. Satu rasa yang kurasakan. Hampa.
Sekian bulan berlalu dan mencoba menguji pendirianku atas dakwah yang dititipkan-Nya. mungkin butuh sedikit waktu untukku agar aku mampu mengerti makna dakwah bagiku.
Semakin waktu berjalan, keyakinanku semakin mantap. Aku harus mengembalikan nyawaku yang telah hilang. Ku kepakkan sayapku dan aku kembali. Yeah.. aku kembali dalam halaqah yang Insya Allah di ridhoi oleh Allah.
Namun, apakah sampai disini Allah mengujiku?
Tidak..
Masih panjang jalan yang akan kutempuh.
Sampailah aku di ujung penentuan masa depanku. Penentuan fakultas yang akan kumasuki. Aku melakukan konsultasi dengan BK sekolah mengenai jurusan kuliahku. Tiba-tiba muncul sebuah kalimat yang menjudge diriku dari guru BK sekaligus Waka Kesiswaan,”bukannya kamu bagian dari kelompok non nasionalisme?”
Ya Allah.. ingin rasanya menangis. Tapi, aku hanya tersenyum getir. Ini belum seberapa. Aku tidak boleh lemah. Aku kuat.
Biarkanlah orang lain berkata apa tentang aktivitas dakwahku. Aku akan selalu mengingat nasihat seorang sahabat seperjuanganku,
“jangan tanyakan pada orang lain, benarkah ini atau salahkah ini? tanyakan pada hatimu!”
Sebuah nasihat yang akan selalu ku ingat...
Untuk saudariku yang haus akan rahmat-Nya..
Mari bersabar dan selalu berikhtiar dalam jalan-Nya...
Halangan dan rintangan yang kita lewati adalah proses metamorfosis menuju insan yang amat di cintai-Nya.
Get Allah’s Love!
Minggu, 20 November 2011
Selasa, 15 November 2011
Ekspedisi Embun part 1
Langganan:
Postingan (Atom)