Minggu, 20 November 2011

Sebuah perjuangan indah

Dakwah?
Hah.. maaf deh! Aku ngga mau sok ngalim.
Guys.. pada dasarnya setiap muslim itu diharuskan untuk melaksanakan dakwah. Lihat saja Q.S Al ‘Asr :
1) Demi masa.
2) Sesungguhnya manusia dalam kerugian,
3) kecuali yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kebenaran.
So?
masih ragu juga.. it’s up to you.
But, kali ini aku akan membagikan kisahku tentang keterlibatan saya dalam dakwah sekolah (SMA Negeri 1 Purbalingga)
Singkat cerita, aku ikut dalam organisasi yang bergerak dalam keislaman di sekolahku. Aku sangat menikmati aktivitas dalam organisasi ini. betapa tidak? aku bisa menemukan sosok-sosok hebat yang mampu membuatku membuka mata dan hatiku. Untuk kesekian kali,aku tidak pernah menyesal telah bertemu dengan mereka.
Ketika aku berada dalam puncak kenikmatan beraktivitas dakwah di sekolah, tersebarlah berita tentang NII. Sontak hal ini membuat goncangan dalam aktivitas dakwahku di sekolah. Orang-orang disekitarku langsung memandang kami (para aktivis dakwah sekolah) sebagai bagian dari mereka. Bahkan keluargaku langsung menghampiri murrabiku untuk menghentikan seluruh aktivitas dakwahku di sekolah. Aku hanya diam dan pasrah. Tidak ada perlawanan sedikitpun. Ada sedikit keraguan tentang aktivitas dakwahku. (aku yakin, keraguan ini muncul dari syaithan)
Namun, hati nurani ini tak mampu berbohong. Ketika terucap kata-kata yang menghendaki aku untuk menghentikan derap langkah dakwahku, aku menangis. Entahlah.. aku merasa sebagian ruhku hilang. Dan aku pulang tanpa nyawa.
Saat aku merindukan kembali aktivitas dakwahku di sekolah, keluargaku membimbingku dengan lembut. Mengombang-ambing pendirianku. Bahwa, aku harus melihat aku ini siapa? Dari keluarga mana? Lagi-lagi atas nama keluarga aku harus menjadi putri penurut yang mengikuti perintah.
Aku mencoba menikmati hidupku yang berjalan tanpa nyawa. Hampa. Satu rasa yang kurasakan. Hampa.
Sekian bulan berlalu dan mencoba menguji pendirianku atas dakwah yang dititipkan-Nya. mungkin butuh sedikit waktu untukku agar aku mampu mengerti makna dakwah bagiku.
Semakin waktu berjalan, keyakinanku semakin mantap. Aku harus mengembalikan nyawaku yang telah hilang. Ku kepakkan sayapku dan aku kembali. Yeah.. aku kembali dalam halaqah yang Insya Allah di ridhoi oleh Allah.
Namun, apakah sampai disini Allah mengujiku?
Tidak..
Masih panjang jalan yang akan kutempuh.
Sampailah aku di ujung penentuan masa depanku. Penentuan fakultas yang akan kumasuki. Aku melakukan konsultasi dengan BK sekolah mengenai jurusan kuliahku. Tiba-tiba muncul sebuah kalimat yang menjudge diriku dari guru BK sekaligus Waka Kesiswaan,”bukannya kamu bagian dari kelompok non nasionalisme?”
Ya Allah.. ingin rasanya menangis. Tapi, aku hanya tersenyum getir. Ini belum seberapa. Aku tidak boleh lemah. Aku kuat.
Biarkanlah orang lain berkata apa tentang aktivitas dakwahku. Aku akan selalu mengingat nasihat seorang sahabat seperjuanganku,
“jangan tanyakan pada orang lain, benarkah ini atau salahkah ini? tanyakan pada hatimu!”
Sebuah nasihat yang akan selalu ku ingat...
Untuk saudariku yang haus akan rahmat-Nya..
Mari bersabar dan selalu berikhtiar dalam jalan-Nya...
Halangan dan rintangan yang kita lewati adalah proses metamorfosis menuju insan yang amat di cintai-Nya.

Get Allah’s Love!

Selasa, 15 November 2011

Ekspedisi Embun part 1

wah.. musim hujan akhirnya tiba.
entah ini berkah atau musibah. tapi, ada keindahan dibalik semua itu.
yups!!
ini adalah hasil jeprat-jepret embun sisa air hujan.























aku berharap bisa melihat embun-embun yang lebih indah lagi

Ekspedisi Embun part 2

Selasa, 25 Oktober 2011

Pembuatan SIM yang melelahkan

25 Oktober 2011 adalah tanggal yang ngga akan dilupakan oleh aku dan teman-temanku. Mereka yang telah bersama-sama untuk berjuang. Yah.. mereka adalah Alfan Febrianto, Retno Palupi, Putra Hidayat dan Muamar Mujab.
Apakah gerangan yang telah kami lakukan?
Tepat hari ini kami sudah resmi mendapatkan SIM. Untuk mendapatkan itu semua tentulah tidak mudah. Bahkan menurutku sangat sulit.
Hari Sabtu aku ndaftar pelatihan untuk mendapatkan SIM. Hari Senin ikut tes buat SIM. Testnya terdiri dari test tertulis terus dilanjut tes praktek. Alhamdulillah test tertulisnya berhasil tapi, test prakteknya belum berhasil. Huhuhuhuhu...
Akhirnya kita pulang dengan muka pasrah. Dan kami disuruh kembali lagi hari Senin depan. Tapi, Putra, Alfan dan Muamar memiliki semangat juang untuk terus berjuang. Mereka datang ke tempat pelatihan membuat SIM untuk meminta bantuan. Akhirnya disepakati hari Selasa kita berangkat lagi ke tangsi.
Hari Selasa itu pun tiba. Kami berharap akan ada sambutan ramah dari Pak Polisi. Ternyata sama saja. Kami malah diusir. “kalian kan ngulang test prakteknya hari Senin! Ngapa kesini sekrang!” tegas Pak Agung SB. Huh! Ni orang.. pengin ta’ iket. Mungkin kalau ada questioner Pak Polisi ter-. Aku akan menempatkan dia sebagai polisi ternyebelin, terimut (item mutlak), terjutek, tersadis, terserah kalian mau dilanjut apa! Udah bete banget..
Ngga cuma aku yang sebel sama dia. Temen-temenku juga sebel sama dia. Kita menganggap dia adalah musuh terbesar kami dalam pembuatan SIM ini.


muka bete saat menunggu pembuatan SIM

Akhirnya kami menunggu mukjizat datang. Menunggu dengan harapan kosong. Diantara kami menyesal telah berjalan dengan cara ini. karena, tidak menghasilkan hasil sedikitpun. Kami mencoba banyak hal. Dari nyuruh orangtua datang, sms sama teman, telpon saudara bahkan ngejampi Pak Polisinya. Apapun dilakukan untuk mendapatkan SIM! Secara, kita udah banyak melakukan pengorbanan. Utamanya adalah waktu. Kita ini udah meninggalkan pelajaran selama 2 hari. Bayangkan, banyaknya mata pelajaran yang tertinggal. Apalagi status kami sebagai siswa kelas XII yang sedang getol-getolnya untuk fokus ujian nasional.
Untuk itu, wajar aja kita berjuang mati-matian untuk mendapatkan SIM. Kita sempat tergoda untuk mengikuti saran salah satu peserta untuk pergi ke tempat pelatihan SIM. Namun, salah satu diantara kami tetap menahan kami untuk terus bersabar. Akhirnya, kami tetap terdiam di tangsi. Menunggu dan menunggu.
Lalu ada lagi info yang mengharuskan kami untuk bertemu dengan Pak Sony (bukan merk barang eletronik sebenarnya). Katanya sih dia orangnya baik ngga kaya’ Pak Agung. Kita mencoba untuk mendekatinya namun, kami tidak ada keberanian. Rasanya dag dig dug aja. Bingung mau ngomong apa.
Akhirnya kami kembali diam.
Lalu muncul kabar lagi kami harus menunggu Om Bambang. Siapa dia? Dialah pemimpin pelatihan pembuatan SIM. Kami pun menuggu beliau. Berharap dipermudah dalam pembuatan SIM ini. namun, detik terus berputar dan Om Bambang tidak juga datang. Kami sudah tidak sabar untuk menunggunya.
Kami semakin ketar-ketir ketika melihat –dia yang menggunkan jaket ungu- ternyata langsung test di jalan. Padahal dia statusnya sama seperti kami. Gagal dalam test praktek. Wah.. emosi kami semakin memuncak! Ngga terima! Pokoknya ngga terima! Pukulin... pukulin..


oh ya?

Akhirnya aku dan Putra mencoba untuk mendekati –dia yang menggunkan jaket ungu-. Eh, dianya udah dipanggil untuk foto. Yasudah kami akhirnya menunggunya sambil duduk. Selama kami menunggunya ternyata Om Bambang datang! Ah.. senangnya!
Kami pun langsung mendekatinya dan menanyakan status kami. Beliau menyuruh kami untuk bersabar.
Dan akhirnya Pak Agung menatap kami seolah kami memang makhluk yang pantas dikasihani. Anda bisa membayangkan wajah kami saat itu. bingung, tegang, lelah bercampur aduk menjadi satu.
Lalu munculah kata yang ajaib dari mulut mungil Pak Agung “nama kalian siapa?”
Satu per satu nama kami dipanggil dan diambil berkasnya. Setelah itu kami di test jalan tanpa diawasi pula. Beruntungnya kami.
Setelah mengisi berkas-berkas yang harus dipenuhi. Mengikuti pemotretan. Akhirnya, Taraaa!!! SIM kami jadi. Ughhh..!! perjuangan kami tidak sia-sia. ^^


Senang... senang..

Makasih Om Bambang, Pak Sony dan pihak-pihak yang telah membantu kami.
(Pak Agung kok ngga disebutkan?)
Ehem.. ehem.. makasih Pak! (muka ngga ikhlas)
Oh ya... ada berita duka dalam pembuatan SIM ini. ternyata teman-teman seperjuangan kami yang mengusulkan untuk pergi ke Brobot (tempat pelatihan pembuatan SIM) tidak kembali lagi ke tangsi (kantor pelayanan SIM). Entah apa yang terjadi? Semoga kedepannya mereka dipermudah dalam pembuatan SIM. Amin.. ^^

Minggu, 23 Oktober 2011

my beloved familiy

Aku selalu bingung kalau ditanyain rumahku dimana?
Hah..
Cuma nyengir dan jawab ngga pasti. Kadang bilang disini kadang bilang disitu.. hoghoghog..
Sejak kecil aku udah hidup dengan kakakku. Bisa dibayangkan anak ingusan ngikut bocah baru lulus kuliah dan sedang memulai hidup baru dengan pasangan hidupnya. Ancur? Ngga juga. Adanya aku buat simulasi kalau mereka punya anak. Dari dibeliin peralatan sekolah sampai dibelajarin tiap malem. Walaupun isinya cuma diomelin. Secara akunya juga lola banget. Hoghog..
But, i’m feel comfort with them. Buktinya sampe sekarang aku masih betah aja sama mereka. Kemana-mana pasti aku dibilangnya anak pertama mereka. Yah.. aku cuma ngangguk manut aja. Sekarang tinggal aku yang bingung. kalau aku pergi sama –ibuku yang beneran-. Mereka semua bilang “loh, ini kan anaknya yang kemarin kesini. Kok sekarang jadi anaknya ibu?”
Paling ibu melotototin aku dan aku cuma nyengir tanpa dosa.
Makanya aku jarang pergi sama nyokap.
Anak durhaka?
Ngga koh.. aku sayang banget sama ibuku.
Terus kenapa ngga bareng?
Banyak alasan lah.. ^^ ngga perlu kasih tau kan?
Tapi, suer dah.. aku sayang banget sama ibuku. Mana ada sih ibu yang tahan ditinggal anaknya sejak kecil. Ngga ada kan? Ya cuma ibuku..
Kembali lagi ke kakakku. Alhamdulillah setelah kurang lebih satu tahun sebagai alat simulasi oleh mereka, akhirnya mereka punya –anak beneran- juga. Namanya Muhammad Naufal Muhaimin. Awalnya seneng dapet adik. (hah? Bukannya kamu anak ragil? Whatever!) tapi, lama-lama empet juga. Soalnya aku yang kena getahnya. Dari yang disuruh nyiapin popok, njemur popok dan segala rupa. Malah pernah aku disuruh ngeringin popoknya Naufal di lampu gede banget gara-gara popoknya abis. Soalnya waktu itu lagi musim hujan.
Huft!!
Akhirnya tuh anak gede juga. Lega? Ngga! Malah negeselin. Soalnya, tuh anak ide-idenya ada aja buat njailin aku. Bawa kekerasan segala lagi. #menderita mode on#
Engga tau di tahun berapa lahirlah bayi mungil lagi. Lagi? Iya lagi.. namanya Salsa.Lengkapnya Qothrunnada Salsabila. Wah.. aku biasa aja.
Ngga ada rasa seneng apa sedih. Biasa. #muka datar#
Mungkin aku akan sering menceritakan mereka. Karena tanpa mereka aku ngga akan dodol kaya’ gini. Dan tanpa aku mereka akan tetap bahagia.

High Quality Jomblo

Banyak orang berkata padaku, “kamu punya pacar ngga?”
Dan aku hanya diam dan menggelengkan kepala, “ngga”
Mungkin setelah aku menjawab seperti itu, aku akan ditertawakan oleh banyak orang. Hahahaha.. hari gini jomblo? Ngga gaul lo!
Lah aku ya melongo. Kenapa dengan status jomblo?
Kenapa harus dipermasalahkan? Aku merasa nyaman dengan status jomblo aku ini. menurut aku jomblo merupakan status terasyik.
Ketika yang lain sedang sibuk berpacaran, kita lagi asyik main sama teman.
Yang pacaran lagi mikir pulsa habis dan ngga bisa SMS. Kita nyante aja dengan pulsa kita yang defisit.
Ketika yang berpacaran disibukkan dengan penampilannya karena akan bertemu dengan pacarnya. Kita easy going dengan penampilan kita.
pokoknya jomblo asyik dah! Kita bebas mau ngapain aja, tanpa ada yang ikut campur. ^^
“wah.. kamu kan ngalim, pantes aja ngga pacaran.”
Hah? Iya juga sih. Tapi, aku mencoba untuk membuat aturan agama tersebut tidak hanya formalitas belaka. Aku ingin mencoba aturan tersebut benar-benar kunikmati.
Intinya aku benar-benar menikmati masa jombloku. Dengan atau tanpa aturan tersebut, aku memang menikmati masa jombloku ini.
“kamu maho ya?”
Wah.. ini pertanyaan ngawur. Aku masih normal. 100% normal.

Aku punya prinsip dalam status penjombloan ini, “orang yang bersabar akan menemukan kebahagiannya.”
Contohnya nih, orang yang lagi sekolah. Dia sabar banget ngadepin nafsunya buat main, ngelayab, mbolos dan lain-lain. Dia terus-terus berusaha untuk belajar dan terus memperkaya diri. Hasilnya, aku percaya dia jadi anak sukses. Sesuai kata hikmah usangan, “Rajin pangkal pandai”. Siapa yang menanam dialah yang akan menuai.
Begitu juga dalam hal mencari pasangan hidup kita. kalau kita bersabar menghadapi godaan nafsu untuk berbagi kebahagiaan dengan orang yang kita taksir, Insya Allah kita bakal dapet yang lebih baik lagi. Bersabarlah!
“sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar”
Allah pasti akan menilai setiap titik keikhlasan dan kesabaran dalam diri kita. kalaupun kita mendapatkan yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Anggap saja itu yang terbaik yang Allah berikan.
“..... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah ayat 216)

Buat kita yang masih remaja dan masih banyak godaan ke arah pacaran. Bersabarlah! Kalau lagi ngeliyat teman kita asyik-asyiknya pacaran. Pegang dada kita dan katakan, “Sabar.. sabar.. Allah bersamaku dan akan memberikan yang terbaik.”

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)....” (Q.S An-Nur 26)

Jadi, untuk mendapatkan pasangan hidup yang terbaik maka kita harus menjadi hamba-Nya yang terbaik pula. Jadi, buat para jomblo-jomblo mari kita memperbaiki diri untuk menjadi yang terbaik. Jadi jomblo yang berkualitas. Kita menyandang status jomblo bukan karena ngga laku, tapi karena ini adalah prinsip kita.
Percantik hati untuk menjadi terbaik!
So, let’s be high quality jomblo!

Selasa, 18 Oktober 2011

susunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pasca-reshuffle

Berikut ini adalah susunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pasca-reshuffle:
1. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Hatta Rajasa
3. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: Agung Laksono
4. Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi
5. Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
6. Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa
7. Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro
8. Menteri Hukum dan HAM: Amir Sjamsuddin (menggantikan Patrialis Akbar)
9. Menteri Keuangan: Agus Martowardjojo
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Jero Wacik (menggantikan Darwin Zahedy Saleh)
11. Menteri Perindustrian: MS Hidayat
12. Menteri Perdagangan: Gita Wirjawan (menggantikan Mari Elka Pangestu)
13. Menteri Pertanian: Suswono
14. Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan
15. Menteri Perhubungan: EE Mangindaan (menggantikan Freddy Numberi)
16. Menteri Kelautan dan Perikanan: Tjitjip Sutardjo (menggantikan Fadel Muhammad)
17. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
18. Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
19. Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Sedyaningsih
20. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: M Nuh
21. Menteri Sosial: Salim Segaf Aljufrie
22. Menteri Agama: Suryadharma Ali
23. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Mari Elka Pangestu (menggantikan Jero Wacik)
24. Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
25. Menneg Riset dan Teknologi: Gusti Mohammad Hatta (menggantikan Suharna Surapranata)
26. Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM: Syarifudin Hasan
27. Menneg Lingkungan Hidup: Beerth Kambuaya (menggantikan Gusti Moh Hatta)
28. Menneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Agum Gumelar
29. Menneg Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Azwar Abubakar (menggantikan EE Mangindaan)
30. Menneg Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faisal Zaini
31. Menneg PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
32. Menneg BUMN: Dahlan Iskan (menggantikan Mustafa Abubakar)
33. Menneg Perumahan Rakyat: Djan Faridz (menggantikan Suharso Manoarfa)
34. Menneg Pemuda dan Olahraga: Andi Mallarangeng
Pejabat Negara:
1. Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan: Kuntoro Mangkusubroto
2. 2. Kepala BIN (Badan Intelijen Negara): Letjen TNI Marciano Norman (menggantikan Jenderal Pol Purn Sutanto)
3. 3. Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal): Fuad Rahmani (menggantikan Gita Wirjawan)
Selain itu, Presiden juga menunjuk para wakil menteri. Berikut ini adalah daftar calon wakil menteri:
1. Wakil Menteri Pertanian: Rusman Heriawan.
2. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan: Wiendu Nuryanti
3. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan: Musliar Kasim
4. Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Eko Prasodjo
5. Wakil Menteri Keuangan: Mahendra Siregar (sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan)
6. Wakil Menteri Perdagangan: Bayu Krisnamurthi (sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian)
7. Wakil Menteri BUMN: Mahmuddin Yasin (sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN)
8. Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron
9. Wakil Menteri Luar Negeri Wardana
10. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Sapta Nirwandar
11. Wakil Menteri ESDM: Widjajono Partowidagdo
12. Wakil Menteri Agama: Nasaruddin Umar
13. Wakil Menteri Hukum dan HAM: Denny Indrayana
Sebelumnya, Presiden juga telah menetapkan wakil menteri di bawah ini:
1. Wakil Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
2. Wakil Menteri Perindustrian: Alex Retraubun
3. Wakil Menteri Perhubungan: Bambang Susantono
4. Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Lukita Dinarsyah Tuwo
5. Wakil Menteri Keuangan: Anny Ratnawati
6. Wakil Menteri Pekerjaan Umum: Hermanto Dardak

I Love My Leader!

18 Oktober 2011
Bagi masyarakat Indonesia, tanggal ini tentu sangat berarti di hati mereka. Dimana pada tanggal ini roda pemerintahan kita mencoba untuk diperbaiki kembali. Selain adanya reshuffle kabinet juga ada pernikahan putri Sultan Hamengku Buwono X dan yang tak kalah penting hari ini content provider nakal di UNREG secara otomatis. Hahahaha..
Namun, dari segi pengamatan saya dari ketiga peristiwa tersebut, saya menukil peristiwa reshuffle dan pernikahan putri Sultan Hamengku Buwono X memiliki nilai penting tentang arti sebuah kepemimpinan.

a. Pernikahan Putri Sultan Hamengku Buwono X
Ketika saya melihat liputan tentang pernikahan putri Sultan Hamengku Buwono X, saya begitu terkesima dengan antusias para warga untuk melihat prosesi tersebut. Memang sudah menjadi latah bagi masyarakat kita untuk mengidolakan itu semua.
Namun, dengan melihat liputan tersebut membuat saya membuka kembali tentang sistem pemerintahan yang ada di Keraton Jogja.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah istimewa dimana pemerintahan disana dipimpin oleh seorang Sultan. Ketika pemerintah pusat menghendaki tidak adanya pemerintahan monarki dalam NKRI, masyarakat Yogyakarta secara serentak sepakat untuk menolak usulan RUU tersebut. Kecintaan mereka terhadap Sultan telah membuat mereka tidak rela untuk mengganti pemimpin mereka. Dari sini hati kecil saya berkata, “hebat sekali kharisma sang Sultan membuat rakyatnya begitu mencintainya?”
Merupakan sebuah kebanggaan apabila kita menemukan sebagian rakyat kita yang begitu mencintai pemimpin mereka. Karena, yang terjadi selama ini acapkali kata yang tak disinkronasikan dengan pikir dan realita. Begitu banyak masyarakat mencemooh para pemimpin kita tanpa memandang tujuan mereka melakukan itu semua serta jerih payah selama ini untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. (dan kami para rakyat tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi). Karena sebagian besar dari kami memang lebih memilih untuk melihat hasil tanpa menengok pada proses.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa pujian seringkali membawa kesombongan dan memang sudah sepantasnya kita mengatakan tidak untuk sebuah ketidakteraturan.
Namun, kita semua tahu dalam dunia psikologi, ketika pikiran negatif terlalu banyak maka bisa membuat dampak negatif terhadap perilaku. Seringkali pikiran negatif membawa pada perilaku negatif pula.
Perlu adanya pengimbangan terhadap pikiran negatif itu, yaitu pikiran positif untul membuat kehidupan menjadi selaras.
Demikian pula realita dalam kehidupan berbangsa ini. Semakin banyak celaan yang kita berikan terhadap para pemimpin kita maka bisa menyebabkan adanya arus energi negatif yang bisa mengarah pada perilaku negatif pula.
Untuk itu sudah saatnya mengubah mindset dalam diri kita. mari ubah cara pandang kita dalam kehidupan sehari-hari. Mari berpositif thinking! ^^

b. Reshuffle Kabinet
lalu apa hubungan antara pernikahan putri Sultan Hamengku Buwono X dengan reshuffle kabinet. Mereka memilik waktu yang bersamaan. Hahaha.. bukan. Sebenarnya letak kesinambungan tersebut ada pada nilai kepemimpinan. Sesuai yang sudah saya katakan tadi. Dimana sikap kecintaan masyarakat Jogja terhadap Sultannya menjadi contoh terhadap perilaku kita terhadap para pemimpin kita dalam sistem pemerintahan.
Untuk itu saya mengajak para pembaca..
Mari mencintai pemimpin kita.
Karena dibandingkan mereka, kita tidak tahu apa-apa. Selalu berpositif thingking terhadap setiap kebijakan yang dikeluarkan. Karena, pada dasarnya hal tersebut adalah yang terbaik untuk kita bersama. Jadi perbijak hati dan pikiran kita terhadap apa yang dilakukan para pemimpin kita.
Percayalah.. mereka menginginkan yang terbaik untuk negeri ini.
I Love my Leader! ^^
Jikalau mereka mengkhianati rasa cinta saya ini, maka saya kembalikan semua pada-Nya. Karena, Dialah Dzat yang Maha Adil.

Senin, 17 Oktober 2011

Tips-tips fotografi

guys..
aku masih inget, ini foto-fotoku pertama kali yang diambil dari view yang agak nyeni.
maaf ya.. keliatan banget editing.
secara pake kamera digital.
belum punya budget buat beli kamera DSLR.

happy looking.. ^^














kalo kamu minat di dunia fotografi, ngga usah ragu
no doubt about it
nih, aku kasih tips buat kamu yang 'baru' minat di fotografi:

a. sering aja jepret-jepret sekelilingmu.
Ada pepatah yang bilang, "pengalaman adalah guru yang terbaik." Di dunia fotografi, hal ini amat sangat berlaku. Semakin sering jeprat-jepret, skillmu bisa bertambah.

b. sering cari info tentang dunia fotografi dimanapun berada.
Jujur aku belajar ini semua secara otodidak. Aku cuma sering browsing di internet tentang tehnik-tehnik fotografi.

c. sering buka info tentang editing foto
selain info tentang fotografi, kamu juga harus sering buka info tentang aplikasi editing foto(misal : Adobe Photoshop,photoscape dll). Apalagi kamu-kamu yang punya status sama kaya' aku, belum punya kamera DSLR. hehehehe.. ^^

d. punya kenalan seorang fotografer
Kalau kamu punya kenalan seorang fotografer, itu lebih asik lagi. Kamu bisa sharing-sharing masalah fotografi sama dia.


-selamat mencoba-

Kamis, 13 Oktober 2011

Pemuda harapan

Masa SMA banyak yang bilang adalah masa indah
Huwa.. ^^
That's right, kita uda bisa dianggap dewasa walau sebenarnya belum, soalnya masih alay..
Agagagag..
Tapi, satu hal yang aku terima saat di SMA.
Pemikiran baru.
Akar-akar dari idelalisme kita muncul saat SMA.
Because, we know about who we are. Kita tahu siapa jati diri kita sebenarnya. Dengan demikian, kita berusaha untuk memperjuangkan apa yang kita inginkan dalam hidup kita. Kita berusaha menentukan arah hidup kita dengan mengenali jati diri kita itu dan kita bersikeras mempertahankan pendapat yang kita miliki.
Makanya ngga heran kalau Soekarno berani bilang "berikan aku 10 pemuda maka akan kutaklukan dunia!"
Widih.. bayangin hanya 10 pemuda!
Kenapa harus pemuda ya..?? Kenapa ngga bapak-bapak? Kan lebih berpengalaman tuh. Soalnya itu tadi, mereka masih punya idealisme dan kemauan keras untuk memperjuangkan idealismenya itu.
Ada loh bapak-bapak yang berjiwa muda seperti itu. Memang menjadi seorang pemuda itu tidak memandang umur serta status. Mereka yang mempunyai semangat revolusioner untuk merubah keadaan sekelilingnya adalah PEMUDA
Tapi, pemuda seperti apakah itu?
Yang pasti pemuda yang tahu jati dirinya yang sebenarnya. Dia adalah sosok yang nantinya akan menjadi pemimpin negeri ini. Pemimpin yang memiliki beribu-ribu cinta dalam hatinya. Cinta kepada agama, negara dan sesama.
Pemuda yang aku maksud diatas adalah pemuda yang punya harapan
Dia yang berani bermimpi untuk menjadikan negeri ini lebih baik
Semangat pemuda seperti ini patut diacungi jempol!
cheers! ^^